Menyimpulan
Isi SebuahVideo
Softskill
Bahasa
Indonesia II
Mochammad
Panji Purnama
15113564
3KA29
Sistem
Informasi
2016/2017
Video
3
“TV,
Jasamu Tiada”
Pada
kesempatan kali ini saya akan membuat kesimpulan dari sebuah video yang
berjudul “TV, Jasamu Tiada”. Video tersebut disiarkan pada acara berita
disebuah stasiun televisi. Video yang berdurasi 01.39 menit ini bersifat parodi
yang mengkritik bagaimana kondisi per-TV-an di Indonesia saat ini. Dikatakan,
menurut banyak kalangan program yang di tayangkan oleh TV banyak sekali yang
kurang mendidik untuk anak-anak maupun siswa sekolah. Tayangan program yang
disajikan di TV saat ini cenderung sekedar untuk menaikan rating program dan
menjaring banyak iklan. Hal tersebut tentu saja sangatlah kurang baik, karena
TV yang seharusnya menjadi jendela pengetahuan serta informasi dan tidak
seharusnya menyanyangkan hal-hal yang kurang perlu maupun yang kurang mendidik.
Video
parodi kritik yang dinyanyikan oleh siswa Sekolah dasar ini memberikan kritik
kebijakan pemerintah yang membiarkan tayangan televisi yang dinilai kurang
mendidik untuk anak-anak dan siswa sekolah saat ini. Berikut adalah cuplikan
kalimat yang ditayangkan di video tersebut “Kita
jadi bisa pacaran dan ciuman karena siapa ? kita jadi tahu masalah artis cerai
karena siapa ? kita pintar dandan dibimbing TV, kita jadi lebay dididik TV, TV
bak pelita, pembuat gelap gulita. Jasamu tiada... gimana mau maju ? nontonnya
itu..”. Pada kata-kata yang tersirat di kalimat tersebut sangat
menggambarkan bagaimana pemandangan program yang ditayangkan TV pada saat ini.
Tidak sedikit para orang tua yang mengeluhkan bagaimana tayangan program yang
ditakutkan akan membuat anak-anak mereka mengikuti atau meniru adegan,
perkataan, atau tindakan yang sebenarnya kurang baik bagi anak dibawah umur
akan berdampak negatif untuk anak-anak mereka.
Saran
Seperti yang
terlihat pada penjabaran di atas penulis hanya ingin menyampaikan pendapat
tentang video parodi yang mengkritik perkembangan program-program yang
ditayangkan di TV pada saat ini.
Saran penulis yaitu untuk lebih di kaji ulang kembali
tayangan yang sekiranya kurang baik ditonton untuk anak dibawah umur khususnya
anak-anak maupun siswa sekolah karena pada masa-masa seperti mereka adalah masa
untuk mereka belajar bahkan meniru dari apa yang mereka rasakan dan yang mereka
lihat. Oleh karena itu rentan bagi mereka jika melihat adegan atau tontonan
yang seharusnya bukan untuk mereka lihat. Tidak lupa, sebaiknya para orang tua
juga harus mengkontrol dan mengawasi bahkan jika ada waktu menemani
putra-putrinya saat menonton TV agar para orang tua dapat mengajarkan dan
membimbing kepada anak-anaknya mana yang baik dan mana yang kurang baik untuk
mereka. Jadilah warga negara yang bijak dan kritis dalam segala hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar